Dok. Kabar |
SEMARANG,
KABARFREKUENSI.COM –
Pagi itu, Jumat (25/11), kurang lebih seratusan mahasiswa
tampak memadati taman Jati Kampus II UIN Walisongo Semarang. Stand-stand berbagai produk kimia, baik
makanan kecil, minuman, hingga minyak rambut dan sabun pembersih serbaguna berjajar
memamerkan produknya kepada para pengunjung. Terlihat beberapa mahasiswa
berjaga di depan stand masing-masing,
sambil berteriak lantang hingga menarik perhatian para pengunjung.
Expo produk-produk yang berbau kimia itu
merupakan serangkaian acara dari seminar Chemspreneurship
yang dilaksanakan Sabtu (19/11) kemarin. Kegiatan yang diprakarsai oleh
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kimia ini juga bertujuan untuk memeriahkan Hari
Lahir (Harlah) Jurusan Kimia yang telah
berlangsung di bulan Mei lalu serta Harlah Fakultas Sains dan Teknologi
(Saintek).
Menurut Leni Puspita Sari, ketua
panitia Chemspreneurship, melalui expo
tersebut, diharapkan bisa menjadi ajang mahasiswa kimia untuk mempraktikkan
ilmu kewirausahaan yang telah mereka dapatkan dari Seminar kemarin. Selain itu,
“Juga untuk memamerkan produk berbau kimia yang memiliki nilai jual hasil karya
mahasiswa kimia pada tiap-tiap kelas,” ujar Leni, sapaan akrabnya. Pada
kegiatan jual beli tersebut, pembeli dapat menggunakan voucher yang didapat
dari panitia atau menggunakan uang biasa.
Antusiasme
Kegiatan Expo kemarin berlangsung
sukses dan meriah. Hal ini terlihat dari antusiasme para peserta yang terdiri
dari semua mahasiswa lintas kelas dan angkatan Kimia, serta banyaknya pegunjung
dari luar jurusan yang juga ikut andil menyemarakkan acara tersebut. Leni
merasa sangat bangga dan senang atas antusiasme dari para peserta dan
pengunjung ekspo. “Saya tidak menyangka, acaranya akan berlangsung sesukses dan
semeriah ini,” ungkap Leni.
Senada dengan Leni, M. Reza Ramdani
Sanjaya, mahasiswa pendidikan Kimia 2016. Ia merasa sangat tertarik dengan adanya
expo tersebut, karena dia dan teman-teman sekelasnya dapat memamerkan
produknya yang bersal dari olahan limbah pisang. Mereka memanfaatkan kulit
pisang yang biasanya tidak terpakai menjadi selai. Namun, pada kesempatan itu,
selai kulit pisang yang dibuat hanya sebatas toping pada puding saja. Ini
karena keterbatasan mereka untuk mendapatkan kulit pisangnya, sehingga tidak
bisa memproduksi dalam jumlah banyak. “Kita terkendala dalam biaya produksi
untuk membeli pisang lagi,” jelas mahasiswa yang berasal dari Jawa Barat ini.
Reza berharap, kedepannya Ia dan
kawan-kawan dapat lebih mempromosikan produknya, dan “Semoga ada sponsorship
untuk usaha mandiri ini,” kata Reza.
Menurut Teguh Wibowo, dosen Jurusan Pendidikan
Kimia dan Kimia, acara expo kewirausahaan ini harus sering-sering diadakan di
lingkungan UIN Walisongo. Karena kegiatan semacam ini bisa menjadi wadah bagi
mahasiswa untuk berbisnis. Sayangnya, dari UIN sendiri belum ada wacana
pembentukan media yang mewadahi kewirausahaan untuk mahasiswa. “Perlu adanya
pusat bisnis di UIN untuk mahasiswa,” paparnya.
Teguh juga berharap mahasiswa yang
berwirausaha, khususnya mahasiswa kimia, dapat mengaplikasikan ilmu yang
didapat untuk menciptakan produk yang bernilai jual. Sehingga, ilmu yang yang
dipelajari dapat bermanfaat. “Baiknya ada penguatan kompetensi dari mahasiswa
kimia,” pungkas Teguh. (Kabar/ Esther)
Lebih Dekat