Dok. Internet |
Judul Film : Koala Kumal: Sebuah Komedi Patah Hati
Sutradara : Raditya Dika
Produser : Chand Parvez Servia dan Fiaz Servia
Tahun Rilis : 2016
Durasi : 1 jam 32 menit
Rumah Produksi : Starvision Plus dan Mahaka Pictures
Resensator : Syifa’ul Furqon
Sutradara : Raditya Dika
Produser : Chand Parvez Servia dan Fiaz Servia
Tahun Rilis : 2016
Durasi : 1 jam 32 menit
Rumah Produksi : Starvision Plus dan Mahaka Pictures
Resensator : Syifa’ul Furqon
Andrea : "Lukisan ini dari kisah nyata. Jadi dulu ada seekor koala di Australia.
Dia pergi ninggalin tempat tinggalnya berbulan-bulan. Waktu dia balik lagi,
ternyata hutan tempat tinggalnya sudah habis ditebang.”
Dika : "Kasian yah, dia ninggalin sesuatu yang
udah nyaman buat dia. Trus pas dia balik lagi tempat itu udah beda. Jadi sesuatu
yang lain. Kaya kita ya?"
Begitulah
salah satu dialog dari Andrea (Acha Septriasa) dan Dika (Raditya Dika) dalam
film Koala Kumal. Kutipan tersebut
menggambarkan filosofi dari judul Koala
Kumal, yakni ketika seseorang telah pergi meninggalkan sesuatu, kemudian
dia kembali lagi, maka akan ada perbedaan yang terjadi. Seperti yang telah
terjadi kisah cinta antara Dika dan Andrea dalam film ini.
Bercerita tentang Dika yang sudah lama berpacaran
dengan Andrea dan sudah merencanakan untuk menikah. Sayangnya, hubungan mereka
harus kandas dua bulan sebelum resepsi pernikahan. Andrea memutuskan untuk
berpindah ke lain hati yakni ke James (Nino Fernandez).
Pertemuan
Dalam putus asanya, Dika bertemu dengan
Trisna (Sheryl Sheinafia). Trisna mempunyai sebuah book club dan berencana untuk mengundang salah seorang penulis buku
terkenal untuk membedah buku bersama. Trisna bertemu Dika dan akhirnya Dika
dipaksa untuk membedah buku di book club
miliknya.
Hubungan Dika dan Trisna semakin akrab. Trisna
mengetahui masalah yang dialami Dika dan ingin membantu untuk melupakan Andrea.
Trisna menyarankan untuk membakar semua kenangan pemberian Andrea. Tidak hanya
itu, dia menyarankan untuk mengikuti kencan kilat dan aplikasi cari jodoh.
Rahasia
dan Salah Paham
Hari-hari yang dilalui bersama Trisna, keakraban
yang terjalin mengakibatkan Dika secara tidak langsung telah melupakan Andrea. Di
sisi lain, tanpa diketahui Dika, ternyata Trisna menyimpan luka yang amat dalam
karena ditinggal mati pacarnya, Choki (Adipati Dolken). Beberapa hari setelah
pemakamannya, Ibu Choki memberikan kaset berisi video yang tidak sempat Choki
berikan ke Trisna. Tapi dia tidak berani membuka video tersebut karena kecewa
dengan Choki yang meninggalkannya. Karena itu Trisna melampiaskan kepada Dika.
Dia memerintahkan Dika untuk balas dendam kepada Andrea. Tetapi, rencana yang
dilakukan mereka pun gagal.
Secara tidak sengaja flashdisk milih James
terbawa oleh Dika. Terlebih dahulu Dika memberikannya kepada Andrea. Kemudian sebelum
mengembalikan kepada James, Andrea membuka flashdisk tersebut. Andrea terkejut melihat
foto James bersama mantannya ketika liburan di Bali. Karena hal itu Andrea dan
James pun akhirnya putus.
Sebagai pelampiasan, Andrea kembali ke Dika.
Dika merasakan hal yang salah. Dia merasa seperti Koala Kumal, kembali lagi ke
tempat asalnya tapi merasakan perbedaan. Dia meminta James untuk menjelaskan
apa yang terjadi. Ternyata hal yang terjadi merupakan salah paham dan akhirnya
memutuskan membantu James untuk kembali bersama Andrea.
Di sisi lain, Dika mengetahui kenyataan
sebenarnya yang dialami Trisna. Trisna pun menceritakan semuanya kepada Dika
bahwa dia ditinggal mati pacarnya, Choki. Dia tidak berani membuka video
pemberian terakhir Choki. Dika berinisiaif membuka video tersebut. Trisna mengetahui
bahwa sebenarnya Choki sangat sayang kepadanya dan akhirnya dia merelakan
kepergian Choki.
Koala
Kumal merupakan salah satu film karya Raditya.
Sama seperti sebelumnya, Film ini merupakan adaptasi dari novel yang berjudul
sama. Dengan genre romance-comedy, Raditya
Dika menawarkan sebuah kisah cinta yang dikemas dengan balutan komedi. Humor
yang ditayangkan akan membuat penonton tertawa terbahak-bahak atau minimal
senyum-senyum sendiri. Tak hanya itu, sesuai dengan tema yang diangkat yakni
patah hati, Penonton juga sesekali dapat larut terbawa emosi kedalam alur film.
Namun, Sayangnya terdapat sedikit kekurangan yakni terkadang ada sisi dramatis
yang kalah dengan adegan lucu. Akibatnya sisi dramatis menjadi tidak mengena
ke penonton.
Dari sisi tampilan, film ini cukup menarik.
Pengambilan angle yang ditambah dengan pengaturan tampilan yang pas membuat
penonton nyaman mengikuti hingga akhir cerita. Para aktor memerankan perannya
dengan sangat apik, baik pemeran utama maupun pemeran pendukung.
Satu kutipan yang dapat diambil sebagai
amanat yakni kalimat Dika yang mengatakan “Gue baru sadar selama
ini memandang patah hati dari sudut yang salah. Patah hati ternyata adalah
sebuah tantangan, kita mau apa setelahnya. Yang dulu memberatkan harus jadi
yang mencerahkan, yang dulu pergi cukup direlakan dan didoakan, yang dulu
nangis sabar aja, nanti pasti ketawa lagi. Karena semua terjadi pasti ada
alasannya. Dan pintu hati harus berani dibuka kembali”.
Film ringan yang menghibur, pemilihan tema
yang unik serta cerita yang tidak membingungkan membuatnya cocok ditonton
segala usia. Raditya Dika pandai mengolah masalah patah hati menjadi sebuah
humor yang menghibur. Tapi tidak melupakan sisi patah hati yang sesungguhnya.
Lebih Dekat