Proses
evakuasi lanjutan antara TIM SAR, warga, dan mahasiswa di tempat kejadian
bencana banjir dan tanah longsor Andong, Sabtu (29/4). (Foto/ Risca)
|
SEMARANG,
KABARFREKUENSI.COM – Evakuasi korban banjir bandang dan tanah
longsor yang terjadi di Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (29/4) lalu, berlanjut.
Tim SAR dan warga, dibantu beberapa mahasiswa KKN UIN
Walisongo, serta pemuda setempat, bekerja sama menggali sisa-sisa puing
bangunan yang terkena banjir guna mengevakuasi korban yang masih tertinggal, Senin
(1/5). Risca, salah seorang dari
mahasiswa KKN itu menjelaskan bahwa memang benar ada korban tewas yang masih
tertinggal. “Ada satu korban bayi yang ditemukan di bawah jembatan, dan satu
korban lagi yang berlum bisa terevakuasi karena tertimbun reruntuhan rumah,”
terang Risca.
Suasana
evakuasi yang terekam dalam kamera ponsel Risca, Mahasiswa KKN yang turut
membantu proses evakuasi bencana.
|
Didorong rasa kepedulian, Risca dan tim KKN yang bermukim
tak jauh dari lokasi kejadian, tepatnya di posko 43 Desa Ngrawan, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang, bersama pemuda Desa Ngrawan, meluncur ke tempat
kejadian itu. “Kami berangkat bersama, menggunakan truk dan motor,” ujar Risca.
Mahasiswi jurusan Pendidikan Matematika ini juga mengaku
sedih dan prihatin terhadap peristiwa yang terjadi. “Sedih, melihat TK,
jembatan dan bangunan lainnya yang rusak,” lanjut Risca. Hingga saat ini,
meurut keterangan Risca, total korban yang diketemukan mencapai 10 orang. (Kabar/ Maria)
Lebih Dekat