Ilustrasi : Google.com |
Oleh: Sofatis Saada Agustina
Adalah sehelai daun coklat
Jatuh di tengah kencangnya badai
Terseok-seok angin
Pohonnya tak berharapan
Waktu tak mampu dihancurkan
Dia berdiri
Berdiri, menundukkan kepalanya sekejap
Menorehkan luka dalam sajak malamnya
Lebih Dekat