Di ujung
masa yang awal, tak ada diksi baru yang tercipta
Dekapan
empat musim yang berteduh di langit tak kunjung menuang inspirasi di kepala
Bahasa
cuaca yang menelan basah tak jua memunculkan kuntum puisi di hamparan kertas
yang terlelap di atas meja
Sabit
yang berbagi cahaya di persimpangan malam pun tak mampu mencerahkan ruang diksi
yang redup di semesta bahasa
Jemari
lentik yang biasanya memfatwakan puing restu pada serat kayu yang asik
bertebaran, justru punah tertelan kemustahilan
Kata
bermakna seolah raib tanpa tanda
Mengais
sastra mendadak menjadi kekangan dengan bisikan "enggan" yang
berkicau membatasi tindakan
Hingga
pelepah-pelepah menunduk membahasakan tuanya ia bersajak di kaki bumi, logika
tak pernah sanggup meraih apa yang ia hilangkan, tak jua menemukan apa yang ia
lepaskan
Ada
yang lenyap, bukan barang bukan pula seseorang
*) Kru Magang LPM Frekuensi Jurusan
Pendidikan Matematika Angkatan 2017
Lebih Dekat