Semarang,
KABARFREKUNSI.COM – Kamis Malam (3/5),
Teater Tera menggelar pementasan drama yang berjudul
"Bagong Gugat" di Audit 1 kampus I UIN Walisongo Semarang. Komunitas Teater
yang berasal dari Surakarta ini bekerja sama dengan Komuntas
Pegiat Teater Beta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
Ditulis sejak tahun 1997, drama Bagong
Gugat bercerita tentang perbedaan
antara kelas atas dan kalangan rakyat yang ada pada
era pemerintahan Presiden Soeharto. Bagong
Gugat pertama kali dipentaskan di Solo, kemudian
dipentaskan lagi mewakili Jawa Tengah pada festival teater di Bandung.
Salah seorang lakon dalam drama tersebut, Gigok Anurogo
mengungkapkan pada awalnya drama ini tidak berjudul Bagong Gugat dikarenakan
judulnya yang sensitif pada masa tersebut. Oleh karena itu judul drama tersebut
diganti menjadi “Kasih tak Sampai”.
“Pada zaman itu kan sedang zamannya
telenovela, jadi kita plesetkan judulnya menjadi "Kasih tak sampai". Judul ini kan masih nyokot dengan cerita, yakni tokoh utama yang kasihnya
tak tersampaikan pada Gotri" jelas Gigok Anurogo, pemeran Bagong.
Setelah Soeharto lengser, judul
drama tersebut kembali menjadi ‘Bagong Gugat’. Bagong Gugat hadir untuk membangkitkan
semangat masyarakat terutama mahasiswa untuk menyuarakan kembali haknya sebagai
rakyat. Gigok berharap pesan-pesan yang terdapat pada Bagong Gugat bisa tersampaikan dengan baik
kepada penonton. (Kabar/ Nailis)
Lebih Dekat