(Foto/ Adila) |
SEMARANG, KABARFREKUENSI.COM
- Kamis (8/11), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Sains dan Teknologi
(FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Lomba Essay tingkat
Nasional di Auditorium II Kampus III UIN Walisongo Semarang dalam rangka serangkaian
acara November Saintek ke-3. Kegiatan ini merupakan puncak dari Lomba Essay
tingkat Nasional yang beragendakan presentasi masing-masing karya dari enam tim
yang masuk babak final dan pengumuman juara. Enam finalis tersebut adalah dua
finalis dari UIN Walisongo, satu finalis Universitas Negeri Surabaya (UNESA),
satu finalis dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), satu finalis dari
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) , serta satu finalis dari Universitas
Negeri Sebelas Maret (UNS).
Tema
yang dipilih dalam lomba ini yaitu Potensi, Tantangan, dan Strategi dalam
Pengembangan Teknologi Menuju Revolusi Industri 4.0, dengan subbab Sosial
Budaya, Pendidikan, Sains dan Teknologi, Industri, Ekonomi, serta Kesehatan dan
Lingkungan. Juri dalam lomba ini terdiri dari tiga orang, dua di antaranya
adalah dosen UIN Walisongo Semarang, yaitu Rusmadi dan Abdul Malik. Sedangkan satu
orang merupakan dosen Teknik Geofisika dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya, yaitu Juan Pandu Giya Nur Rohman.
Dari
hasil yang diperoleh, finalis dari Unnes, yang beranggotakan Miftakhul Indra
Rukmanasari, Sasminto, dan Indah Nur Rahmawati yang mendapat juara pertama
dengan poin 1.393. Juara kedua diraih oleh Miskat Muhamad dari UIN walisongo
Semarang dengan perolehan poin sebesar 1.363. Juara ketiga diraih oleh finalis
dari UNS yang beranggotakan M.
Taufiqurrohman, Andayani Yuana Sari, dan Novelia Qothrunnada dengan poin 1.310.
Masing-masing pemenang akan mendapatkan apresiasi berupa tropi piala dan uang
tunai sebesar Rp 1.000.000, Rp 750.000, dan
Rp 500.000.
Terdapat
tiga aspek yang dinilai dalam lomba ini, yaitu ide atau gagasan yang
dikemukakan, kesinambungan dengan tema, dan presentasi dari tiap-tiap tim.
Walaupun yang mendapat hadiah hanya juara 1, 2, dan 3, dari seluruh tim ini
dirasa sudah cukup baik dan sesuai dengan tema yang disediakan. Sebagai
mahasiswa, mereka sudah mulai semangat dalam menghadapi revolusi industri 4.0
melalui karya ini.
‘Dari
keseluruhan peserta, mereka sudah mengembangkan inovasi dan produksi minimal
suatu hal yang berhubungan dengan orang banyak. Selain itu, mereka juga sudah
mulai sadar akan dampak yang akan ditimbulkan dari revolusi industri 4.0 ini,”
jelas Juan. (Kabar/ Adila)
Lebih Dekat