Ilustrasi google.com
Sesak rasanya dada ini, tersumbat oleh
rindu
Rindu yang tak sengaja datang
Mengarahkanku untuk pejamkan mata
sementara otak mengenang tentangnya
Memori masa lalu terputar kembali
seperti kaset yang mengulang hal sama
Ingatan tentangnya lah, rindu tercipta
Rindu ini mengurung hati dan pikiran
Seolah-olah hanya dapat tertuju padanya
Sulit rasanya untuk bebas dari rasa ini
Berbagai cara telah kulakukan,
mengabarinya lewat chatdengan obrolan-obrolan takpenting
Mungkin dengan obrolan tak penting itu,
rasa kangen dapat sirna
Apalah dayaku ini, hanya bisa menyebut
namanya dalam doa
Masih saja rasa rindu menguasai diriku
Walau jarak membuat kita jauh, namun
tak apa
Masih ada Sang Pencipta yang mampu
mendekatkan dalam kejauhan
Sembari menanti, kuseruput kopi di
cangkir
Nyatanya, kopi yang pekat tak sepekat
rinduku padanya
Rindu ini akan kian pekat, tanpa titik
temu
Walau rindu seperti rasa kopi yang
pahit, tapi tak apa
Nikmati saja rindu
Hingga waktu sembuhkanku dengan temu
0 Komentar