(Ilustrasi: google.com)
Semarang, KABARFREKUENSI.COM
- Baru-baru ini Indonesia dibuat geger karena adanya diskriminasi dan rasisme
yang menimpa masyarakat Papua, Agustus 2019. Sitti Isra F.M Tukwain, Mahasiswa
Baru (Maba) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN)
Walisongo Semarang asal Papua, merasa sedih dan kecewa atas tindakkan rasisme yang menimpa
saudara satu provinsinya tersebut. Baginya Papua pun termasuk Bangsa Indonesia
dan tak patut mendapat perlakuan yang berbeda.
Isra
menyampaikan bahwa di Papua mereka hidup dengan suku yang beragam, namun dapat
beriringan tanpa ada diskriminasi. Terlebih menghina hal-hal yang berbentuk Suku,
Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
"Mungkin
banyak yang tidak tahu bahwa Papua penuh dengan rasa solidaritas dan toleransi,"
ungkapnya saat diwawancarai melalui Whatsapp, Rabu (21/8).
Mahasiswa
jurusan Pendidikan Kimia ini berpendapat bahwa mungkin saja ada faktor
kesalahpahaman ataupun kepentingan oknum tertentu dalam kasus tersebut. Isra pun
berharap aparatur negara kedepannya dapat selalu menjaga ketertiban masyarakat.
"kenapa
hal ini masih terjadi? Entah karena faktor apa, saya tidak tahu. Mungkin ada
faktor kesalahpahaman dalam kasus ini atau adanya kepentingan oknum di
dalamnya, belum lagi media-media yang menyebarkan hoaks sehingga membuat
suasana makin memanas," tuturnya
Maba
yang mengaku memiliki rasa takut tersendiri apabila kelak hal serupa terjadi
pada dirinya ini berpesan kepada masyarakat Indonesia agar tetap menjaga
persatuan. Masyarakat Indonesia adalah bangsa Indonesia, keberagamaan budaya
Indonesia dari Sabang sampai Merauke justru membuat Indonesia jadi luar biasa
indah.
"cintai
keberagaman, hargai perbedaan," pinta Isra. (Kabar/ Diah)
0 Komentar