(Doc. Pribadi) |
Semarang,
KABARFREKUENSI.COM - Diyaul Haq, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Biologi terlihat antusias saat menjelaskan cerita di
balik teraihnya predikat Wisudawan Terbaik Fakultas Sains dan Teknologi (FST)
pada Kamis siang (21/11). Pada wawancara, Ulha menceritakan beberapa catatan
penting yang menjadikan wanita kelahiran Pati itu dapat meraih gelar Wisudawan
Terbaik FST.
Ulha, sapaan akrabnya menjelaskan
tidak ada niat atau keinginan tersendiri untuk mengejar gelar yang Ia dapatkan saat wisuda Universitas Islam Negeri (UIN)
walisongo ke-76. Hanya mengandalkan niat ingin mendapat ilmu menjadikan Ulha terus bersemangat dalam mendapatkan banyak
pengalaman. Tak hanya dikampus, wanita kelahiran 26 Juli 1997
ini menyempatkan diri untuk mencari
ilmu dan pengalaman dari luar kampus.
“Seperti membaca artikel jurnal bisa untuk perbaikan
diri juga kan, dan ada info terbaru. Mungkin kebiasaan itu juga yang membuat
saya mendapat IPK lumayan bagus setiap semesternya, ujar Ulha dengan sedikit tertawa.
Tak melulu tentang kepentingan sendiri, Ulha memilih mengisi
waktunya dengan kesibukan selain belajar. Seperti membantu menulis dalam
penelitian yang dilakukan para dosen. Pun juga dengan memberikan pengetahuan yang
dimiliki dengan menjadi tutor belajar.
Namun, jadwal sibuk tak menjadikan anak dari pasangan
Fauzan dan Qomariyah menelantarkan kewajiban belajarnya di kampus. Pun sempat
menjadi santri Riset Al-Kawarizmi yang menuntut untuk melakukan penelitian dan
belajar agama, manajemen waktu menjadi pegangan penting dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari. Ulha juga mengingatkan bahwa istirahat itu menjadi hal perlu dalam
kegiatan sehari-hari.
Waktu istirahat saya itu sebelum dzuhur, dan malam
sekitar jam 10 sampai jam 3 pagi. Setelahnya saya langsung belajar karena di
waktu itu otak saya fresh
dan materi yang saya pelajari akan langsung paham, jelas wisudawan mahasiswa prodi Biologi
tersebut.
Peraih gelar IPK Terbaik FST
tersebut pun menambahkan
dalam mengatur manajemen waktu harus mengetahui batas kelelahan dari tubuh masing-masing.
Pengaturan waktu dalam istirahat dan pelaksanaan kegiatan hanya diri
masing-masing yang mengetahuinya.
Jika terlalu sering memanjakan tubuh untuk istirahat,
ya jadinya nanti seringnya malas,” imbuh Ulha.
Intinya jangan pernah puas dalam mencari pengalaman
dan pengetahuan. Carilah sebanyak-banyaknya di luar kampus. Natinya kalau ada
kesempatan dan mampu, pengetahuan itu juga akan berguna dalam mengambil langkah
tanpa ragu,
pungkas Ulha.
(Kabar/
May)
0 Komentar