(Ilustrasi: suaramerdeka.com)
Semarang,
KABARFREKUENSI.COM – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof. Dr. H.
Imam Taufiq M.Ag., mencanangkan kebijakan baru terkait tugas akhir mahasiswa.
Kebijakan tersebut yakni adanya pilihan tugas akhir yang dapat diselesaikan
mahasiswa. Wacana ini disampaikan Rekor UIN Walisongo ketika membuka Rapat
Kerja (Raker) UIN Walisongo Tahun 2020 di Hotel Laras Asri, Salatiga, Selasa
(21/01) silam.
Berdasarkan
hasil wawancara lebih lanjut Kru LPM Frekuensi dengan Imam Taufiq di kantornya
(10/02) diketahui kebijakan tersebut merupakan bagian dari program-program
pengembangan kampus yang menjadi prioritas ketika Imam Taufiq dilantik menjadi rektor
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Menurut Imam Taufiq, skripsi bukan
satu-satunya bagian dari tugas akhir.
"Saya
melihat untuk menulis skripsi itu bisa diganti dengan tulisan, tugas ataupun
produk yang seimbang dengan kualitas skripsi atau bisa diganti dengan hal-hal
yang menarik lebih dari skripsi tapi bobot akademiknya tetap terjamin."
jelas Imam Taufiq ketika diwawancarai di kantor UIN Walisongo Semarang (10/02).
Rektor
UIN Walisongo Semarang tersebut menegaskan bahwa skripsi dapat diganti dengan
yang lain namun bukan berarti skripsi dihapuskan. Rumusan kebijakan tersebut
sedang dalam proses penggarapan semua fakultas.
"Saya
sudah meminta semua fakultas membuat draft terkait opsi tugas akhir mahasiswa
dan bulan April 2020 harus sampai ke saya. Setelah itu, bisa diproseskan
kembali." jelas Imam Taufiq.
"Sekarang
kita sedang menyusun regulasi baru. Saya sudah meminta pak wakil rektor satu
untuk menata aturan pedoman akademik yang memasukkan 3 karakter."
tambahnya. Tiga karakter tersebut merupakan alasan yang melatarbelakangi adanya
program baru terkait tugas akhir mahasiswa. Yakni, kuliah cepat, memunculkan
potensi mahasiswa dan sesuai dengan potensinya masing-masing. (Kabar/ Ismi)
0 Komentar