Semarang, KABARFREKUENSI.COM - Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN
RDR) Ke 77 Kelompok 84 UIN Walisongo Semarang adakan lomba dan pengajian umum. Kegiatan
yang bekerja sama dengan IPNU IPPNU Desa Jimbaran tersebut dilaksanakan untuk
memperingati Hari Santri Nasional dengan mengusung
tema “Santri
Siaga Jiwa Raga”, Jumat (22/10).
Mengutip dari laman Kemenang.go.id tema hari
santri tahun ini memiliki makna bahwa santri tidak lengah dalam menjaga
kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam,
serta tradisi luhur bangsa Indonesia, dan Siaga raga berarti badan, tubuh, dan
tenaga seorang santri di dedikasikan untuk Indonesia.
Kegiatan lomba peringatan hari santri ini dilaksanakan
pada
hari Rabu 20 - 22 Oktober 2021. Kegiatan tersebut diisi berbagai
lomba diantaranya yaitu, lomba
sepak bola, karena
lomba tersebut untuk memperingati hari santri, para peserta lomba
diwajibkan untuk menggunakan sarung dalam pertandingan, dilanjutkan dengan
lomba adzan, lomba kaligrafi, lomba mewarnai, dan lomba cerdas cermat. Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa-siswi tingkat Madrasah Ibtidaiyah sederajat.
“Tujuan diadakanya kegiatan ini selain untuk memeriahkan peringatan
hari santri nasional juga untuk menumbuhkan semangat belajar kembali siswa-siswi pasca pandemi,” jelas
Shofi Fadhilah, Koordinator kelompok 84.
Selain itu, tujuan diadakannya kegiatan
mempererat tali silaturahmi melalui kerjasama antar anggota KKN dan IPNU IPPNU
yaitu sebagai salah satu cara agar bisa menghormati satu sama lain, menghargai
pendapat dari banyak kepala, dan
mengesampingkan rasa ego.
"Saya sangat senang bisa bekerjasama dan
berkolaborasi dengan IPNU IPPNU dalam memeriahkan peringatan hari santri ini,
meskipun banyak hambatan yang tidak diinginkan, namun acara ini tetap
terlaksana sesuai dengan rencana," tutur Diana, salah satu anggota KKN
dari kelompok 84.
Puncak kegiatan ini ditutup dengan diadakanya pengajian umum oleh KH.
Nur Kholis yang dihadiri oleh warga setempat. Isi dari mauidloh hasanah yang
disampaikan beliau, diantaranya yaitu sebagai penerus bangsa santri harus
mempunyai bekal berupa, iman, taqwa, ilmu, dan ihsan.
“Jadi santri itu harus berbekal 4 hal yaitu,
iman kepada Allah, Taqwa kepada Allah, berilmu atau punya wawasan yang luas,
dan ihsan atau perilaku yang baik,” kata Nur Kholis.
Beliau juga menambahkan bahwa untuk menjadi santri tangguh dapat dilakukan dengan cara memperluas wawasan dan menyejahterakan masyarakat sekitar melalui infaq dan sodaqoh. (Kabar/Kelompok 84 KKN RDR)
0 Komentar