Acara tersebut dimulai pada pukul 5 sore, yang diawali
dengan penyampaian orasi kritikan terhadap pemerintah mengenai Kasus
Penggusuran Kampung Adat di Rempang, hingga sindiran terhadap pejabat
pemerintah yang mengadakan pesta makan-makan bertempat di IKN (Ibu Kota
Negara).
Acara selanjutnya yaitu Talkshow dengan menghadirkan narasumber
dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang yaitu M. Safali. Kemudian dari Kongres Aliansi Serikat Buruh (KASBI) Jateng yaitu Mulyono,
dari Dewan Pimpinan Wilayah Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (DPW KSPN) yaitu Yartati, dan dari Founder Sosial Movement Institut yaitu
Eko Prasetyo. Mereka menggali ulang kasus-kasus Hak Asasi Manusia (HAM) Masa Lalu dan Masa Kini yang
terjadi di negeri ini yang belum terusut dengan tuntas. Seperti Kasus Buruh
Marsinah, Kasus Semanggi,dan Hilangnya Munir, dll.
Dalam Wawancara bersama Kak Yatarti, beliau
menyampaikan pendapatnya mengenai kasus HAM yang terjadi di negeri ini tidak
terusut dengan tuntas.
“Kasus HAM yang terjadi di negeri ini belum terusut
dengan tuntas, dikarenakan oknum kasus tersebut duduk di kursi pemerintahan, dengan
sewenang-wenangnya mereka menggunakan kekuasaan tanpa memperhatikan hak-hak
rakyatnya sendiri,” tutur Kak Yatarti selaku Narasumber.
Kak Yatarti juga menambahkan sebagai mahasiswa harus berani
menyuarakan Kasus HAM tersebut agar dapat terusut dengan tuntas.
“Mahasiswa itu harus berani bersuara, jangan hanya
diam! Seluruh Mahasiswa Walisongo saja belum mampu untuk membuka kembali kasus-kasus
tersebut, Perlu adanya aliansi Mahasiswa lain yang berada diseluruh Jawa
Tengah.”
Harapan yang disampaikan oleh Faris Balya Selaku Ketua
DEMA UIN Walisongo diadakan acara tersebut dalam wawancara yaitu mampu
mengedukasi mengenai kasus HAM yang terjadi pada bulan September ini bukan
hanya kasus G30SPKI. Akan tetapi, kasus HAM lainnya yang belum terselesaikan
dengan tuntas.
“Kami berharap dapat mengedukasi Mahasiswa untut turut
menyuarakan suara mereka mengenai kasus HAM yang terjadi di negeri ini baik
masa lalu dan masa kini.”
0 Komentar