Semarang, KABARFREKUENSI.COM-Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo Semarang mengadakan kegiatan Sharing Session Kominfo yang bertajuk "Exchange Experiences for Innovation and Development” yang bertempat di Gedung Teater Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang Kamis (2/5). Acara ini dihadiri oleh dua pemateri dan berbagai Ormawa, antara lain HMJ Matematika, HMJ Kimia, HMJ Fisika, HMJ Biologi, HMJ Teknik Iformasi, HMJ Teknik Lingkungan, UKM Genesa, UKM Risalah, UKM Saintek Sport, UKM Ristek, dan LPM Frekuensi.
Muhammad Nahnudin selaku ketua panitia mengatakan
bahwa kegiatan ini penting untuk dilakukan. Ia juga mengatakan bahwa kegiatan
ini sangat bermanfaat bagi kita terutama HMJ dan UKM.
“Sharing Session mendasari tentang
dimana ketika kita ada kendala dalam proges media, konten yang berasa di hmj
maupun UKM” ujar Nahnudin.
Ketua DEMA Fakultas Sains dan Teknologi,
Harun Arrasyid menambahkan dalam sambutannya bahwa semua konten dari seluruh
Ormawa mengacu pada konten Fakultas Sains dan Teknologi sendiri. Maka acara ini
dititikberatkan pada kominfo dan semua bagian konten seluruh ormawa FST.
“Kegiatan ini bisa memberikan kemasan yang
menarik "motivation building" dan memperkuat konten-konten
yang diberikan, sehingga mahasiswa meluangkan waktu lebih lama dengan melihat
berbagai konten dan bahkan ikut event-event yang diberikan pemuda masa kini”. Ujar
Harun
Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Dr. Ervin Tri
Suryandari, S.Si., M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Sains dan Teknologi.
Beliau menekankan bahwa kegiatan ini didasarkan pemikiran pada sebuah acara
yang baik sebagai ajang sharing dan kendala dari semua ormawa. Kendala yang
dihadapi ada yang sama, ada yang berbeda, dan kemungkinan sudah ada yang
menemukan solusi terlebih dahulu, sehingga bisa saling bertukar pikiran.
Keberadaan DEMA dan organisasi diharapkan bisa bersinergi pada kegiatan
fakultas sehingga bisa membawa perubahan yang baik untuk fakultas sendiri.
“Acara ini sebagai sesi awal dari rangkaian
ke depannya dengan materi yang lebih intensif, dan bisa dikemas secara ringan
dengan komunikasi antar ormawa dalam menceritakan keluhan yang dialami sebagai
kominfo dari ormawa tersebut". Ujar Ervin
Acara dilanjutkan dengan pemateri yang
diisi oleh Muhammad Niltal Amal selaku Menteri Kominfo DEMA FST dan Mohamad
Agung Fadhilah selaku Staff Ahli Kominfo DEMA FST.
"Disini kita upgrade bersama-sama,
tetapi tidak menekankan materi tapi lebih sharing tentang kendala, keluh kesan
dan berbagai masalah sesame kominfo, sehingga kita menemunkan solusi dari
berbagai masalah secara bersama-sama",ucap sang moderator
Problematik yang dirasakan kominfo dinilai
memberikan beban berat tersendiri sehingga banyak yang mengeluh. Seperti
pemberian tugas desain yang mendadak, ketidaksesuaian pada revisi video grafis
dan permintaan desain di luar template yang telah ditentukan. Solusi dari
pemecahan yang diberikan terletak pada ketegasan dari kominfo. Sehingga kominfo
sendiri bisa menyesuikan deadline yang ada dan membuat konten konten di luar
tugas yang diberikan.
“Masalah selanjutnya adalah kurangnya
responsive mahasiswa terhadap media ormawa sendiri. Hal ini bisa disebabkan
karena postingan yang diunggah pada sosial media bersifat monoton seperti album
kepengurusan. Maka perlunya konten konten yang didesain estetik dan menarik
serta ketepatan waktu dalam deadline yang diberikan. Tak hanya itu algoritma
penggunaan sosial media juga mempengaruhi mahasiswa untuk melihat konten
tersebut. Misal pengguna Instagram dengan pengguna tiktok, algoritma pengguna
lebih besar di tiktok sehingga kominfo bisa memanfaatkan kesempatan untuk update dalam pemilihan sosmed mana yang
akan digunakan", ujar Tata
Penutupan acara Sharing Session Kominfo
berakhir pukul 11.10 WIB dan di akhiri dengan foto bersama dengan para staff
dema, ormawa dan ukm lainnya yang bernaung Fakutas Sains dan Teknologi.
Kabar : Putri Balqis Rachmawati & Dwi Yuliana Amandani
Editor : Berlian
0 Komentar