Aku terdiam membisu
Menatap
Samudra yang bernaung di bawah senja
Mengarungi
sejuta lamunan yang penuh tanda
Aku
melangkah tak beraturan
Menikmati
kesunyian dunia di balik lambaian ombak
Mencari
sesuatu yang pernah terukir
Hingga
Waktu
terasa terhenti
Duniaku pun juga berhenti
Dan sosok misterius itu datang kembali
Datang
dan pergi yang tak pernah pasti
Alam
bersepakat menyambut datangmu
Mengisyaratkan
dengan bisikan ombak dan siulan burung
Seolah
olah akulah yang harus menyaksikan setapak langkahmu yang gagah
Hai
pujaan hati
Kedatanganmu
meramu bahagiaku
Menarik
senyumku yang rekah bagai bunga teratai
Mengisi
kekosongan di kolong kerinduan yang sempat redup
Senyum
panjangmu teramat candu
Bagai
menoreh pelataran senja yang terhanyut di bawah raut teduhmu
Dan
pertemuan sedetik itu teramat membekas
Hingga
Semua
teramat kacau
Senja
dan pelataran samudera tak seindah dulu
Waktu yang memberhentikan duniaku kini
Pupus,
hilang entah kemana
Nyatanya kamu hilang
Hilang
tak memberi apapun selain serpihan kenangan
Hilang
dengan khayalanku
Khayalan
yang meramu kesepianku menjadi senyum sesaat.
0 Komentar