Dokumentasi : Khoirul Adib

لَيْسَ الْفَتَى مَنْ يَقُوْلُ كَانَ أَبِيْ وَلَكِنَّ الفَتى مَنْ يُقُوْلُ هَاذَ ا أَنَا

Pemuda sejati itu bukanlah orang yang selalu berkata, “Inilah Abiku”

Akan tetapi mereka berkata, “Inilah Aku”

Sebuah kisah inspiratif yang terukir dari Khoirul Adib, kelahiran Tuban, Jawa Timur, tepatnya Dusun Kedungkebo, Desa Rayung, Kecamatan Senori. Meski berasal dari desa dengan akses terbatas, Khoirul Adib berhasil mencetak banyak prestasi di tingkat nasional dan internasional. Dengan tekad dan semangat membara, ia membuktikan bahwa kesederhanaan bisa menjadi landasan kokoh untuk meraih prestasi di tingkat nasional hingga internasional. Adib menunjukkan bahwa mimpi besar tak mengenal batasan maupun latar belakang sosial. Dilahirkan dari keluarga sederhana dengan ayah tamatan SD dan ibu tamatan SMP tidak menjadi penghalang bagi Adib. Karena keterbatasan justru menjadi semangat untuk membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih siapapun yang berani bermimpi dan bekerja keras.

Adib berhasil mencatat prestasi membanggakan sebagai wisudawan terbaik di Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Dalam waktu 3,3 tahun, ia berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan IPK nyaris sempurna 3,97 dan menyandang predikat wisudawan terbaik. Kesuksesan ini berkat doa dan dukungan keluarga, pembelajaran berharga di pesantren, dan semangat pantang menyerah yang menjadi kekuatan dalam meraih prestasi ini.


Dokumentasi : Khoirul Adib

Perjalanan Adib tidak terhenti di dalam negeri saja, tetapi ia berhasil meraih pengalaman internasional dengan mengunjungi delapan negara yaitu: Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Turki, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan untuk mengikuti kompetisi serta menjadi peserta program student mobility. Pengalaman ini memberi pemahaman baru dan memperluas perspektifnya sebagai mahasiswa TI. Pada setiap kesempatan, Adib membawa visi untuk membanggakan Indonesia, menyampaikan ide-ide baru, dan membangun jaringan internasional. Sebagai anak pesantren dan mahasiswa TI, Adib memanfaatkan setiap momen perjalanan ini untuk belajar langsung dari praktisi teknologi di luar negeri dan memperkuat kemampuan sebagai mahasiswa yang berdaya saing global.

Motivasi yang membuat Adib meraih prestasi akademik setinggi ini terinspirasi dari latar belakang keluarga yang sederhana, dorongan dari orang tua dan lingkungan pesantren yang mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan. Meskipun orang tua Adib hanya menempuh pendidikan hingga jenjang SD dan SMP, ia menjadikan keterbatasan tersebut sebagai motivasi kuat untuk berprestasi. Adib selalu mengingat bahwa pendidikan adalah cara terbaik untuk meraih kehidupan yang lebih baik dan dapat membawa manfaat bagi keluarga serta masyarakat.

Kesuksesan Adib bertumpu pada metode belajar yang konsistensi dan berlatih secara mandiri atau otodidak. Adib menerapkan pola belajar terstruktur yang melibatkan banyak latihan praktis untuk memperdalam pemahaman tentang teknologi informasi. Ia juga memperkaya pengetahuannya melalui partisipasi dalam kompetisi serta forum diskusi nasional hingga internasional, yang memberinya kesempatan untuk melihat penerapan teknologi secara nyata. Selain itu, Adib juga menerapkan sistem target khusus dalam melakukan semua hal.

Prestasi yang telah diraih oleh Adib selama menjadi mahasiwa dari tingkat nasional hingga internasional sebagai berikut: (2023) Gold  Medal  1Idea1World  Startup  Competition,  TÜBİTAK  (Scientific  and Technological Research Council of Türkiye) in Istanbul Turki, (2022) Gold  Medal  Research  International Science  and  Invetion  Fair  (ISIF),  Ganesha University Bali and Indonesian Young Scientist Association (IYSA), (2023) Gold  Medal  Reseacrh  Competition  World  Young  Invention  and  exhibition (WYIE), Malaysian Invention and Design Society in KLCC Luala Lumpur Malaysia. (2022) 1st Place National Santri Day Literacy Week Essay Contest,  Universitas Sunan Giri Bojonegoro, (2022) 1st  Place  Rafatech  Web  Programming  Design  Competition, Universitas  Islam Negeri Raden Fatah Palembang, (2022) 1st National Student Health Startup Competition, Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta.

Sebagai mahasiswa TI yang berkesempatan belajar dan berkompetisi di berbagai negara, tantangan utama dalam perjalanan Adib adalah memanfaatkan setiap peluang untuk berdiskusi, belajar dari ahli, dan membangun relasi jangka panjang yang bisa memperluas pengetahuan serta membuka pintu baru di dunia kerja. Selain itu, Adib memiliki keinginan khusus dalam membangun dan memperluas jaringannya di kancah nasional maupun internasional. Keinginan memperluas jaringan terutama dengan praktisi TI di negara-negara maju ini diharapkan dapat membawa inovasi yang relevan bagi pengembangan teknologi di Indonesia.

Alasan Adib memilih program studi Teknologi Informasi karena menyadari potensi besar TI dalam menjawab berbagai tantangan di era modern, termasuk di sektor pendidikan dan ekonomi. Salah satu aspek yang membuat Adib tertarik dari program studi ini adalah fleksibilitasnya, yang memungkinkan mahasiswa mengembangkan berbagai keterampilan dari pengembangan perangkat lunak hingga kecerdasan buatan. Baginya, TI adalah jembatan untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Setelah lulus sarjana Teknologi Informasi, Adib berencana melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di bidang AI atau data science untuk memperkuat keahliannya dalam industri yang terus berkembang ini.

Menurut Adib, keterampilan paling penting yang harus dimiliki mahasiswa adalah kemampuan adaptasi dan kerja keras. Di era yang cepat berubah ini, kemampuan untuk belajar secara mandiri, memecahkan masalah, dan terus memperbarui pengetahuan teknis sangat diperlukan. Mahasiswa harus siap belajar di luar kelas, baik dengan mengikuti kursus online, magang, atau bekerja secara freelance. Adib membagikan tips untuk mahasiswa UIN agar semangat dan bisa merasakan belajar di luar negeri. Adib juga menyarankan bahwa mahasiswa harus bermimpi belajar di luar negeri untuk aktif dalam berbagai kegiatan internasional dan kompetisi. Pentingnya konsistensi belajar bahasa inggris, akan membuka peluang yang lebih luas dalam meraih beasiswa atau program student exchange. Selain itu, memanfaatkan setiap kesempatan dari kampus untuk mengikuti program pertukaran dan seminar internasional juga sangat membantu.

Tokoh inspirator Adib selama kuliah hingga dapat meng-upgrade diri sampai saat ini yaitu sosok bapak dan almarhumah ibu yang selalu berjuang keras untuk bisa merubah nasib. Perjuangan dan doa ibunya, yang bahkan hingga akhir hayatnya selalu memberikan dukungan penuh, menjadi kekuatan bagi saya untuk meraih mimpi. Inspirasi juga ia peroleh dari dosen yang mendorongnya untuk mencoba hal-hal baru dan berpikir kritis.

Kepada mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di UIN Walisongo, terutama bagi mahasiswa yang tengah berjuang di semester akhir atau yang baru memulai kuliah, Adib berpesan agar selalu tekun dan jangan mudah menyerah. Ia meyakini bahwa meskipun sulit, setiap proses dalam pendidikan akan selalu berbuah manis jika dikerjakan dengan ikhlas dan penuh semangat. Kesempatan berharga sering kali datang di tengah perjalanan, sehingga mahasiswa perlu membuka diri terhadap peluang yang ada.

Adib menyampaikan sarannya bagi seorang mahasiswa yang ingin meraih prestasi untuk terus mengembangkan diri dan memanfaatkan waktu kuliah sebaik-baiknya. Dengan tekad dan kerja keras, setiap mahasiswa dapat mengukir prestasi yang diimpikan. Ia percaya, tidak ada keterbatasan yang tidak bisa diatasi jika seseorang memiliki niat kuat untuk belajar dan berusaha. Dengan dukungan orang-orang terdekat, mahasiswa akan mampu mencapai impian yang mereka perjuangkan.


Tentang Perjuangan dan Mimpi:

"Tidak ada mimpi yang terlalu besar atau mustahil. Ikhtiar dan doa adalah kunci. Jika kamu tidak berani berkorban besar untuk impianmu, maka impianmu akan menjadi korban. Hidupkan mimpimu, jangan hanya hidup dalam mimpi."


Oleh : 

Della Indana Mas'udatur Rizqiyah & Habiburrohman Alkholilu (Kru Magang LPM Frekuensi 24)