(Sumber : Kontributor) 

Semarang, KABARFREKUENSI. COM-Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Desa Kuwarasan mengadakan kegiatan sosialisasi bersama ibu-ibu kader posyandu dalam rangka meningkatkan pemahaan masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting yang dilakukan di Dusun Santan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (2/11) dengan tujuan memberikan edukasi tentang pencegahan dan penanganan stunting bagi anak-anak. 

Acara diawali dengan pembukaan resmi oleh salah satu ibu kader posyandu selaku panitia pada pukul 09.00 WIB, yang diikuti dengan sambutan dari ibu Kepala Desa Kuwarasan. Dalam sambutannya, ibu Kepala Desa menegaskan bahwa masalah stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat.

“Saya mengapresiasi kehadiran ibu-ibu kader posyandu dalam kegiatan ini. Mari kita bersama-sama menjaga generasi penerus dengan memberikan perhatian khusus pada kesehatan dan gizi anak-anak kita,” ujar Ibu Kepala Desa.

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Kepala Posyandu Desa Kuwarasan, yang menyoroti pentingnya kerja sama kader posyandu dalam memantau pertumbuhan anak dan memberikan edukasi kepada masyarakat. 

“Kader posyandu adalah ujung tombak di desa, yang memiliki peran strategis dalam pencegahan stunting,” tuturnya. 

Sambutan ketiga diberikan oleh Nur Rahma Sasya, anggota Divisi Kesehatan dan Lingkungan, yang mengapresiasi antusiasme peserta dan menekankan pentingnya kegiatan edukatif seperti ini. 

“Kami berharap informasi yang disampaikan hari ini dapat diaplikasikan langsung di lingkungan keluarga masing-masing,” ujarnya.

Selanjutnya, sosialisasi disampaikan oleh tiga narasumber dari mahasiswa KKN, yakni Shinta Saniya, Asyivina Nur Azizah, dan Nur Ro'idah Muthi. Ketiganya memberikan pemaparan yang komprehensif mengenai pengertian stunting, faktor-faktor penyebab stunting, dan langkah-langkah pencegahannya. 

Shinta Saniya menjelaskan bahwa kurangnya asupan gizi dalam waktu panjang dapat mengganggu pertumbuhan anak. Dilanjutkan oleh Asyivina Nur Azizah, yang menyampaikan faktor-faktor yang menyebabkan stunting salah satunya yaitu pola asuh yang kurang efektif. Sementara itu, Nur Ro'idah Muthi menyoroti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai faktor pendukung kesehatan anak.

Acara berlangsung dengan interaktif, para peserta mengajukan berbagai pertanyaan terkait gizi dan perawatan kesehatan anak. 

“Kami senang dengan respons positif dari ibu-ibu kader posyandu yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” ujar salah satu narasumber.

Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama, dan harapan besar agar masyarakat Desa Kuwarasan semakin sadar akan pentingnya peran ibu-ibu posyandu dalam mencegah stunting demi menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.


Kabar : Kontributor

Editor : Berlian (Kru LPM Frekuensi 21)