Sumber: Dokumentasi Pribadi

Semarang, KABARFREKUENSI.COM-Pada hari Kamis (5/12) terjadi kasus kehilangan helm di Gedung Parkir Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Hal tersebut menimbulkan keresahan tersendiri bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa pengguna motor. Tiga mahasiswa telah menjadi korban dalam kejadian ini, dimana dua diantaranya merupakan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Ketiga mahasiswa tersebut mengalami kejadian di tempat dan waktu yang sama. 

Korban mengalami kejadian sekitar pukul 15.00 WIB. Korban mengaku bingung setelah melihat motornya yang terparkir sudah tanpa helm, ia menduga bahwa hilangnya helm tersebut karena dicuri olek oknum yang kurang bertanggung jawab. Dan juga ternyata didapati dua mahasiswa mengalami hal yang sama.

Arum sebagai mahasiswa FST yang menjadi salah satu korban menjelaskan kejadian tersebut. “Pas tahu helmnya hilang aku bingung dan berusaha untuk mencari di sekitar motor, lalu aku lihat satu mahasiswa yang sudah lebih dulu berada di gedung parkir yang mana helm miliknya juga hilang, dan selang beberapa menit satu mahasiswa lagi datang kebingungan dan ternyata helm miliknya pun hilang," tutur Arum.

Hal yang sama dirasakan oleh Vaza, mahasiswa FST yang juga menjadi korban kejadian ini. "Waktu aku sampai di gedung parkir itu keadaannya sudah ramai orang, terus aku cek motor ternyata helmnya sudah tidak ada, dan orang- orang yang ramai itu ternyata mereka juga kehilangan helm, jadi total ada tiga helm yang hilang di waktu dan tempat yang sama," ujar Vaza.

Diketahui para korban telah melaporkan kejadian ini kepada satpam, namun satpam juga tidak bisa berbuat lebih, karena pengawasan yang dilakukan pihak satpam terbatas dengan tidak adanya CCTV di area gedung parkir.

“Satpam belum bisa menemukan helmnya karena tidak ada CCTV untuk melakukan pemantauan lebih lanjut. Oleh karena itu, satpam menyarankan agar memantau aktivitas jual beli online di Facebook," ujar Arum.

Menurut korban, kejadian ini memang murni kelalaian pribadi. Namun, yang  disayangkan para korban adalah tidak adanya CCTV di area rawan seperti gedung parkir. 

Bukan hanya tentang harga, tetapi kenangan yang ada pada barang tersebut juga berharga bagi korban. “Itu helm aku dulu pas masih sma, dari kelas 10 aku jaga baik baik eh tau taunya tadi hilang,” tambah Arum.

Korban berharap mahasiswa lainnya agar lebih berhati hati dalam membawa barang berharga agar kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang. “Kepada mahasiswa tolong untuk lebih berhati hati dalam menjaga barang berharga. Lalu, untuk gedung parkir mungkin bisa dikasih penjaga dan kamera pengawas, khususnya pada lantai satu. Semoga yang mencuri bisa segera mendapat hidayah,” pungkas Vaza.


Kabar: Fitrotul Uyun (Kru Magang LPM Frekuensi 24)

Editor: Rifaatus